Minggu, 12 Februari 2012

Penyakit Lupa

Tadi pagi ketika saya naik kereta ke stasiun karet ada kejadian yang cukup membuat saya berpikir bahwa ada satu sifat yang sepertinya semua manusia memiliki sifat tersebut.
Yaitu sifat LUPA. Namun, untuk setiap orang kadarnya berbeda-beda.

Oh ya, sebelum menjelaskan tentang lupa dan penyebab-penyebabnya saya ceritakan dulu ya cerita yang saya alami tadi pagi.

Saya naek kereta Commuter Line yang jam 06.00 dari stasiun pondok cina menuju stasiun Karet, ketika di stasiun Lenteng Agung ada pemeriksaan tiket oleh petugas. Alhamdulilah tiket saya ada dan pemeriksaan itu terlewati. Namun, tidak begitu bagi mbak yang ada di depan saya, ia kelihatan cemas dan krasak-krusuk...ternyata dia kehilangan tiketnya, dia lupa meletakkan nya dimana dan setelah beberapa saat mencari akhirnya dia pasrah dan mengatakan ke petugas klo dia lupa taruh dimana.
Untungnya petugas tersebut percaya karena ternyata mbak tersebut naek kereta tiap hari jadi sisa-sisa tiket yang lain masih ada, hanya tiket yang hari ini yang gak ada. Alhamdulilah.... #petugas yang baik.

Dari cerita di atas saya jadi ingat bahwa saya juga sering lupa, terutama nama-nama orang yang baru saya kenal. Saya baru bisa mengingat nama seseorang klo udah sering ketemu atau berbicara, klo cuma sekali ya paling cuma ingat wajahnya doang kalau pernah kenalan. 

Nah, menurut artikel di kompas.com, penyakit lupa itu merupakan hal wajar. kenapa???
Begini.....
Untuk diketahui, susunan otak kita terdiri dari dua unsur sel. yang pertama adalah sel neuron. Sel yang biasa juga disebut sebagai sel saraf ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi.

Sel saraf ini juga mengantar informasi-informasi dari dan ke tubuh kita. Sel saraf inilah yang mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi, pertimbangan, bahasa, dan kesadaran kita. jumlahnya mencapai ratusan juta sel.


Sementara unsur sel yang kedua adalah glia. Sel yang dinamai sel schwann ini bertugas membuang selubung lemak untuk melindungi saraf. Sel glia juga bertugas memberi asupan nutrisi ke saraf.


Terkadang informasi-informasi tersimpan dalam saraf yang sama. Akibatnya, informasi itu saling bertumpuk atau informasi yang masuk terdahulu tertutupi oleh informasi baru.


Kenyataan itu yang disebut dengan lupa atau tidak ingat. Secara umum, proses lupa bisa terjadi karena beberapa hal. Lupa bisa terjadi karena kegagalan pada proses pengodean suatu informasi.


Misalnya anda kehilangan dompet karena lupa di mana menaruhnya. Hal ini bisa terjadi karena saat meletakkan dompet itu pikiran anda sedang tidak terfokus.


Jadi, saat Anda memasuki proses mengingat, saraf Anda tidak bisa memberikan informasi letak dompet itu. Justru yang muncul adalah informasi yang Anda pikirkan saat meletakkan dompet tadi. Pada tahap ini, yang terjadi adalah proses mengingat berlangsung secara benar, tetapi informasi yang masuk salah.

Lupa juga bisa terjadi karena informasi yang masuk ke saraf terlalu banyak. Contohnya saat belajar. Biasanya orang juga melakukan kegiatan lain, seperti ngemil atau mendengarkan musik. 

Ilmu yang sedang Anda pelajari masuk bersamaan dengan teks lagu yang sedang Anda dengarkan. Lalu saat mengingat, informasi yang keluar bisa saja bukan soal pelajaran, tetapi teks lagunya. 

Penyebab lupa yang lain adalah kegagalan fungsi otak. Otak tidak bisa menampung atau mengeluarkan informasi karena sel otak mengalami gangguan. Penyakit yang menyerang saraf biasanya mengakibatkan penurunan fungsi mengingat. Penurunan daya ingat ini biasa disebut demensia.

So, kalau mau melakukan sesuatu secara optimal...lakukan secara bertahap dan satu persatu agar lebih fokus dan hasilnya memuaskan serta ingatan kita terhadap hal tersebut menjadi lebih baik...:-D

Wallahu'alam....  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar