Senin, 12 Maret 2012

Cinta (Bagian 2)

Subhanallah...
Ternyata tidak perlu waktu lama untuk membuat saya kembali menulis tentang cinta.
Sungguh, kata yang satu ini begitu sangat istimewa,


Karena kata ini seorang Bilal bin Rabah rela disiksa,
Karena kata ini seorang Ali bin Abi Thalib rela menggantikan Rasul untuk dibunuh.
Karena kata ini seorang ibu rela mati demi anaknya.
Dan karena kata ini banyak buku, puisi, novel dan  kisah-kisah yang tercipta karenanya.

Kali ini, saya menulis tentang cinta juga bukan karena saya mengalami jatuh cinta (belum) tapi  karena saya menemukan suatu keadaan dimana seseorang yang begitu kuat, tangguh, dan mengerti tentang seharusnya cinta itu (seperti yang saya tulis di cinta bagian 1) mengalami ujian di bagian terlemah dari dirinya.

Tidak ada kata dan kalimat yang bisa keluar dari mulut saya untuk menguatkannya, karena dia sudah tahu semua itu, dia sudah mengerti akan semua itu dan dia sudah jauh lebih paham seharusnya seperti apa. karena dia lah yang selalu mengingatkan, menguatkan, dan meluruskan orang-orang disekitarnya ketika mengalami gangguan di hati mereka. Tapi, saya kembali teringat firman Allah, yang mana beberapa hari yang lalu juga saya tulis di blog ini,

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang yang benar dan, sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (QS, Al-Ankabut ayat 2-3)

Itulah bukti cinta Allah kepada hambaNya, makin keras ujian yang dia berikan maka makin besar cintaNya pada kita. Karena hanya Allah yang mengetahui seluruh isi hati kita, seluruh isi pikiran kita dan seluruh apa yang ada pada diri kita, tidak ada satupun yang luput dari perhatianNya.

Mungkin saat ini kita merasa benar, karena telah memberikan cinta pada orang yang tepat. Namun, apakah kita yakin beberapa detik selanjutnya, beberapa hari selanjutnya atau beberapa tahun selanjutnya kita tetap benar-benar hanya memberikan cinta pada orang yang tepat.

Allah lah yang membolak-balikkan hati manusia, sekuat apapun kita berusaha mengatakan bahwa kita tidak akan mencintai orang yang salah, tapi ada Allah yang tahu kita mengatakan itu dengan kesombongan atau keimanan. Dan Ia akan menguji itu untuk membuktikan keimanan, ketakwaan, dan kejujuran kita.
Dia ingin menguji,
Apakah Cinta kita kepada yang lain telah mengalahkan cinta kita kepadaNya?
dan Apakah Cinta kita kepada yang lain karenaNya atau bukan?

Astagfirullah...

Allah tau yang terbaik buat hambaNya. Berdo'alah, Allah memberikan yang terbaik buat kita, bukan memberikan apa yang kita inginkan. Karena yang paling tahu tentang yang diciptakan adalah Sang Pencipta itu sendiri.

Wallahu'alam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar