Di buku ini diceritakan bagaimana seorang anak yang bernama Laisa mengorbankan masa kecilnya demi masa depan adik-adiknya (Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, dan Yashinta). Bahkan tidak hanya masa kecil, seluruh masa hidupnya diserahkannya untuk kemajuan adik-adiknya, dan kampung tempat tinggalnya. Sejak babak nya meninggal, ia menyerahkan segenap hidupnya untuk membantu mamak bekerja membanting tulang demi kehidupan keluarga yang lebih layak walaupun sebenarnya dia bukan anak dan kakak kandung di keluarga tersebut.
Laisa seorang wanita yang secara fisik jauh dari sempurna, tubuhnya pendek dan gembul. Sangat berbeda dengan adik-adiknya. Tapi, pengorbanannya, kerja kerasnya, dan kebeningan hatinya mengalahkan seluruh kecantikan luar yang ada pada setiap wanita. Ia tidak pernah mengeluh akan keadaannya, walaupun sampai akhir hayatnya tidak ada seorang pria pun yang menjadi suaminya. Ia tidak pernah menangis di depan adik-adiknya walaupun tubuhnya dihinggapi penyakit paru-paru stadium IV.
Dan kerja kerasnya tersebut berbuah hasil yang menakjubkan. Adiknya Dalimunte berhasil menjadi seorang profesor muda kelas dunia. Ikanuri dan wibisana, berhasil menjadi pengusaha sukses dengan usaha bengkel mereka. Yashinta berhasil menjadi seorang ahli konservasi hewan-hewan langka yang handal. itu semua karena kerja keras dan keteguhan hati yang ditanamkan Laisa ke meraka.
Di akhir buku ini tertulis,
" Dengarlah kabar bahagia ini.
Wahai, wanita-wanita yang hingga usia tiga puluh, empat puluh, atau lebih dari itu, tapi belum juga menikah (mungkin karena keterbatasan fisik, kesempatan atau tidak pernah 'terpilih' di dunia yang amat keterlaluan mencintai materi dan tampilan wajah). Yakinlah, wanita-wanita salehah yang sendiri, namun tetap mengisi hidupnya dengan indah, berbagi, berbuat baik, dan bersyukur. Kelak dihari akhir sungguh akan menjadi bidadari-bidadari surga. Dan kabar baik itu partilah benar, bidadari surga parasnya cantik luar biasa."
Mudah-mudahan dengan membaca buku ini, kita terutama para wanita jangan pernah merasa malu, rendah diri atau malah menyesal dengan keadaan yang telah Allah berikan kepada kita. Karena jika kita bersyukur dengan itu semua dan menggunakannya untuk kepentingan umat, Insya Allah, Allah akan menempatkan kita di sisiNya yang mulia.
AYO semangat untuk membuat diri Menjadi Bidadari-Bidadari Surga, karena kata Allah dalam firmanNya,
"Dan sungguh di surga ada bidadari-bidadari bermata jeli" (QS. Al-Waqiah:22)
"Pelupuk mata bidadari-bidadari itu selalu berkedip-kedip bagaikan sayap burung indah. Mereka baik lagi cantik jelita." (QS. Ar-Rahman:70)
Bidadari-bidadari yang selalu di dalam surga saja sudah sangat jelita, apalagi wanita salehah yang iman dan ketakwaannya sudah ditempa dengan begitu hebatnya di dunia (Allah pasti membalasnya dengan sesuatu yang tidak akan pernah bisa kita bayangkan)...
maka BERBAHAGIALAH wahai wanita salehah...:-D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar