Selasa, 03 April 2012

Obrolan Akal, Hati, dan Mata (2)


“Hati…engkau begitu rapuh. Aku bisa saja keras terhadapmu, tapi itu tidak akan membantu.” Akal kembali berkata kepada hati.
“Iya kal, aku tahu ini salahku. Aku terlalu membiarkan diriku terpuruk ke dalam rasa  ini. Tapi aku harus bagaimana kal?” Kata hati hampir menangis. ( Sedih melihatnya, si mata aja sampai ingin menjatuhkan air).

“ Kalau aku boleh tahu, kamu sedang mengalami masalah apa ya hati?” mata bertanya dengan rasa penasaran.

“ Biar akal aja yang menjelaskan ya, aku malu.” Hati meminta akal untuk menjelaskan apa yang sedang dialami oleh si hati.

“Begini  ta, si hati ini lagi mengalami gangguan. Dia merasa telah menemukan penambat dan pengisi sebelum waktunya.  Sudah ada sebuah nama yang terukir pada dirinya.” Jelas akal.

“Trus masalahnya apa ?” Tanya mata dengan polosnya.

“ Aduh….masa’ kamu gak ngerti sih ta. Yaa,itu semua salah. Dia tidak seharusnya membiarkan sebuah nama pun terukir di dirinya, sebelum itu halal baginya. Seharusnya dia menjaga dirinya agar tetap kosong hingga sampai dirinya diikatkan dengan hati yang lain dalam suatu ikatan yang disebut pernikahan.” Akal menjelaskan dengan pintarnya.

“Oooo…gitu. Pantes tadi kamu nyalahin aku ya, karena rasa itu muncul ke hati karena sebagian besar berasal dariku.” Mata mulai mengerti situasinya.

“Iya, begitulah kondisinya. Aku tahu aku salah, tapi aku tidak bisa menghindari kedatangannya. Aku terlalu lemah.” Hati membenarkan penjelasan akal.

“Maafkan aku, hati….”mata menyesali perbuatannya.

“Ya udah gini aja ti. Kamu bisa menghilangkan itu semua dengan beberapa cara. Kamu mau tidak melakukannya? “ akal memberikan solusi kepada hati.

“Ya, insya Allah” jawab hati (Hehe…si hati bisa bilang insya Allah).

“Tapi, yang lain juga harus mau membantunya, terutama kamu mata.”kata akal ke mata.

“Ok, sip. Aku akan ikut bantu.” mata mengiyakan saran dari akal.

“Begini caranya. Pertama, kamu harus mengalihkan seluruh rasa itu kearah yang benar seperti ke Sang Pencipta, RasulNya, orang tua,  keluarga, sahabat, dan orang lain yang membutuhkan kamu. Kedua, kamu harus mengikuti semua apa yang aku pikirkan  jangan mengikuti kata-kata dari dirimu, karena kata-kata dari dirimu itu lebih kuat ketimbang pikiran dariku. Dan yang terakhir, seluruh komponen yang lain harus bekerja sama untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat memunculkan rasa itu. Seperti, mata hindari melihat hal-hal yang tidak bermanfaat, telinga hindari mendengar perkataan-perkataan yang membuat terpesona dan tersanjung, kaki hindari berjalan kea rah yang salah, dan aku akan berusaha untuk selalu berpikir hal-hal yang positif. Bagaimana????” akal mengakhiri penjelasan dari solusi yang dia pikirkan.

“ Ok kal, aku akan mencobanya. Dan aku yakin kalian semua juga akan senantiasa membantuku. Tapi, aku tahu itu semua butuh waktu, jadi tolong selalu ingatkan aku kal” Hati menyetujui usulan akal.

“Iya kal kami juga akan siap membantu!” mata, telinga, kaki, dan komponen tubuh yang lain siap untuk membantu hati.

Akhirnya, perbincangan itu selesai dengan menemukan solusi yang bijak. Tapi, mungkin kadang-kadang bukan solusi seperti itu yang ditemui, tapi solusi-solusi yang lain yang mungkin menurut akal benar, tapi ternyata yang benar adalah pendapat hati. Oleh karena itu bersihkan hati dan jernihkan akal agar obrolan mereka bisa menemukan solusi yang bijak dan solutif serta bisa bermanfaat bagi orang yang mempunyai mereka.

SELAMAT mendengar, dan  merasakan obrolan antara hati, akal dan komponen-komponen lain dalam diri anda!:-D  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar