Suatu hari di negeri antah barantah terjadi percakapan antar 2 alat tubuh anak manusia. Yaitu antara akal dan hati, mereka sedang membicarakan suatu hal yang penting karena suasana di antara mereka tidak secair seperti biasanya dan wajah hati terlihat muram.
"Sudahlah ti....kamu jangan seperti itu" terdengar suara akal yang sedang menasehati hati.
"Tapi, aku tidak bisa kal...."jawab hati dengan lembut dan sedih.
"Kenapa tidak bisa? kan ada aku yang bisa membantumu" akal kembali menghibur.
"....."hati hanya bisa membisu.
Sebenarnya apa yang sedang mereka bicarakan? kenapa hati kelihatan sedih seperti itu? Apa yang sedang dialami oleh hati?
"Tenang ti...semua akan indah pada waktunya." suara akal kembali terdengar.
"Aku tahu kal, tapi rasa ini tidak bisa dihilangkan hanya dalam sekejap mata." Wah,hati menyebut-nyebut nama si mata ni...
"Eh, hati ada apa? kenapa namaku disebut-sebut?" mata bertanya dengan juteknya.
"Maaf...maaf mata, aku tidak bermaksud menyebut-nyebut namamu". Hati merasa bersalah.
"Mata...ini semua juga karena kesalahanmu, hati menjadi seperti ini karena dirimu tidak bisa menjaga pandanganmu, tidak bisa menundukkan dirimu." akal malah menyalahkan mata.
" Kenapa salahku? aku hanya melakukan tugasku, yaitu melihat. engkau tidak seharusnya menyalahkan diriku seperti itu." Mata membela diri dari tuduhan akal.
"Iya, memang tugasmu melihat, tapi kamu tahu seharusnya batas-batas apa yang boleh kamu lihat, apa yang tidak." akal kembali mencecar mata.
"Sudah-sudah.... kenapa kalian malah bertengkar, saling menyalahkan. Semuanya sudah terjadi, sekarang apa yang harus aku lakukan?" hati menengahi pertengkaran mata dan akal.
"maaf ti, aku terpancing emosi...."akal merasa bersalah atas situasi yang baru saja terjadi.
Apakah yang sebenarnya terjadi? kenapa akal menyalahkan mata? kenapa hati sangat sedih? dan apa yang telah dilakukan mata?
Mau tahu kelanjutannya??? tunggu postingan selanjutnya....:-D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar