Selasa, 08 Mei 2012

Facebook dan Jati Diri Muslimah

Facebook, sekarang bukanlah sesuatu hal yang langka lagi bagi masyarakat Indonesia. Sebagian besar masyarakat Indonesia yang berusia 10-60 tahun memilki akun facebook dengan tujuan masing-masing. Ada yang bertujuan untuk  promosi, jualan, berkenalan, silaturahim, iseng atau bahkan sampai tujuan kejahatan.

Pada tahun 2011, menurut kompasiana Indonesia menempati urutan kedua jumlah pengguna facebook terbanyak setelah Amerika Serikat. Pada tahun 2012 awal ini, Indonesia menjadi urutan ke-3 dimana urutan kedua adalah India. pengguna facebook di Indonesia sekarang berjumlah 43,06 juta (per 1 februari 2012) dari total penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 241 juta jiwa, yang kebanyakan penggunanya berusia 18-24 tahun.

Sebenarnya, menurut saya tidak salah memiliki akun facebook. Karena ada banyak hal positif yang bisa kita dapatkan dengan memiliki akun tersebut. Dengan facebook, kita bisa berkomunikasi dengan keluarga, saudara, sahabat, dan teman yang mungkin sudah berpuluh-puluhan tahun tidak kita temui.Bahkan ada kisah, seorang anak yang kembali bertemu dengan orang tuanya setelah berpuluh-puluh tahun berpisah, mereka bertemu karena adanya facebook. Saya juga, bisa berkomunikasi kembali dengan seorang teman SD yang sudah 10 tahun tidak saya temui (padahal cuma se-SD selama lebih kurang 2,5 tahun), iya itu juga karena facebook.

Sekarang akun facebook juga digunakan oleh para aktivis dakwah sebagai media untuk berdakwah, karena banyak nasehat, tausiyah, hadits dan ayat-ayat Al'qur'an yang bisa kita share melalui facebook, sehingga memungkinkan kita untuk saling mengingatkan melalui facebook.

Namun, kadang-kadang ada batas-batas tak tertulis yang kita lewati. Tanpa kita sadari terutama muslimah, facebook itu bisa menggambarkan jati diri kita sebagai muslimah, apakah kita termasuk muslimah yang menjaga diri? ato termasuk muslimah yang gampangan (semua hal diceritakan di facebook)? Sebenarnya kita tidak bisa menjawab pertanyaan itu sendiri, tapi orang-orang yang mengenal kita lah yang dapat menjawabnya karena mereka yang berinteraksi dengan kita di dunia nyata dan melihat kita di dunia maya (dalam penggunaan facebook).

Kadang-kadang kita terlena dengan godaan-godaan yang halus dan dengan pemakluman-pemakluman kecil, seperti menampilkan foto wajah ke seluruh pengguna facebook, menceritakan apa yang kita lakukan dan kerjakan (tanpa ada hikmah di dalamnya) dengan bermaksud untuk mendapat perhatian ke semua teman facebook kita, serta melewati batas-batas interaksi ikhwan akhwat (karena kita membedakan dunia nyata dan dunia maya).

Ayo saudariku, kawanku, adikku, kakakku kita muhasabah lagi diri ini. Sudah sejauh mana kesalahan kita? sudah sejauh mana kebaikan kita? lebih banyak kesalahan atau kebaikan kah?  kalau mau kita ibaratkan facebook itu aurat kita sebagai muslimah, maka tampakkan sajalah muka dan telapak tangan kita, yang selain itu hijab kan lah, biarkan ia tertutup dan terjaga antara kita dan Allah. Allah yang Maha Kuasa saja mau menutup aib kita, masa' kita dengan mudahnya membuka aib tersebut ke banyak orang?

Ayo saling mengingatkan dan saling menasehatkan dalam kebaikan.
Ayo dari sekarang bersama-sama kita jaga diri kita (Jangan tampilkan foto kesembarangan orang apalagi ke yang bukan muhrim) , keluarga kita, dan saudari-saudari kita dari fitnah dunia (salah satunya bisa dengan tidak sembarangan men-tag foto-foto muslimah di facebook, karena bisa saja mereka sudah semaksimalnya menjaga diri mereka tapi malah kita yang merusaknya). Mudah-mudahan Allah selalu memberikan yang terbaik bagi kita.

Wallahu'alam...

(Sedang berusaha memperbaiki diri dan mengajak orang lain juga untuk melakukan perbaikan)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar