Seorang ayah memiliki 4 orang anak, ayah tersebut meminta anak-anaknya untuk pergi ke hutan melihat sebuah pohon pear dalam kurun waktu yang berbeda.
Anak ke 1 pada bulan januari,
anak ke 2 pada bulan april,
anak ke 3 pada bulan juli,
Anak ke 4 pada bulan oktober.
Setelah pulang dari hutan, masing-masing anaknya memberi laporan yang berbeda.
Anak pertama, “Pohon pear adalah pohon yang merangas, jelek dan batangnya bengkok.
Anak kedua,“Pohon pear adalah pohon yang dipenuhi kuncup-kuncup hijau yang menjanjikan’.
Anak ketiga, “Pohon pear adalah pohon yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang menebarkan bau yang harum”.
Anak keempat “Pohon pear adalah pohon yang penuh dengan buah yang matang dan ranum”.
Di akhir tahun, sang ayah berkata bahwa kepada keempatnya .
“Semuanya benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda”.
Lalu sang ayah berpesan, “Mulai sekarang jangan pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa saja.”
LIHATLAH PROSES HIDUP SEBAGAI KESATUAN UTUH, ADA SUKA, DUKA, TAWA, TANGIS, SEDIH DAN BAHAGIA
Ketika kita sedang mengalami masa-masa sulit, segalanya terlihat tidak menjanjikan, banyak kegagalan dan kekecewaan, jangan cepat menyalahkan diri dan orang lain bahkan berkata bahwa kamu tidak mampu, bodoh dan bernasib sial atau apapun semacamnya.
Ingatlah, kita berharga di mata ALLAH, dan didalam setiap masa kehidupan yg kita alami, ada maksud ALLAH yg akan menjadi indah disaat Allah telah menentukan takdir Nya
Tidak ada istilah “nasib sial” bagi orang beriman!
Kerjakan dengan ikhlas apa yang menjadi bagian kita.
Jika kita tidak bersabar ketika berada di januari, maka kita akan kehilangan bulan april dan juli yang menjanjikan harapan, lalu secara otomatis pula kita tidak akan menuai hasil di bulan oktober.
“Kegelapan malam tidak seterusnya bertahan, esok akan datang fajar yang mengusir kegelapan”.
Ya... Selalu ada harapan bagi orang yang mau bertahan.
Semangat!!!
Semoga bermanfaat ...
#dari status seorang teman -->dari grup sebelah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar