Kamis, 18 Agustus 2016

MANUSIA, UJIAN DAN KENIKMATAN

Kadang-kadang kita perlu berpikir panjang tentang segala hal yang pernah terjadi dalam hidup kita.

Kita adalah manusia dengan segala prasangka dan praduga.
Kita tidak pernah tahu kenapa itu terjadi dan kenapa harus terjadi pada kita, bukan orang lain?

Dulu, puluhan tahun yang lalu ketika saya harus menghadapi ujian yang menurut saya seharusnya tidak dihadapi oleh seorang anak kecil berusia 9 tahun... saya beranggapan Allah tidak adil (Astagfirullah...ampuni aku ya Allah)

Saat itu, saya harus merelakan masa kanak-kanak saya dengan kesedihan,kekurangan, kekecewaan, kekhawatiran,ketakutan dan tanda tanya yang saya rasakan selama berpuluh2 tahun sepanjang kehidupan ini.

Mungkin saat itu yang ada dipikiran saya, saya hanya ingin lari....lari...dan lari sejauh2nya (untung saat itu film2 di tv blm ada yang ngajarin bunuh diri, coba kalau ada bisa bahaya).

Namun, sampai di suatu titik trauma itu muncul dari diri saya tanpa saya sadari. Trauma berupa melarikan secara tidak langsung, yaitu tidak sadar dengan dunia secara semi (pingsan tetapi tetap mendengar keadaan sekitar).

Orang sekitar saya mengira saya mengidap suatu penyakit karena kondisi yang sering tidak sadar tersebut, namun dokter syaraf melalui MRI telah membuktikan bahwa fisik saya sehat.

Dan saran beliau saya hanya perlu berbahagia, tersenyum dan tenang dalam menghadapi segala hal,insya Allah, ketidaksadaran itu akan berkurang.

Dan benar, saya merubah diri saya secara perlahan-lahan....
Dari pendiam menjadi orang yang pencerita,...
Dari pemurung menjadi orang yang ceria dan selalu berusaha tersenyum...
Dari cuek menjadi orang yang peduli dan berusaha menyebarkan kasih sayang ke semua orang yang saya kenal....
Dari penakut menjadi pemberani...
Dari tidak tahu agama menjadi oramg yang berusaha mempelajari agama sedikit demi sedikit sehingga mulai berhijrah untuk memperbaiki diri lebih baik.

Mungkin masih banyak kekurangan lain yang akhir nya bermunculan, namun saya akan selalu berusaha memperbaiki diri, agar dapat membahagiakan keluarga dan orang di sekitar saya sehingga kami bisa bertemu dengan bahagia di surga Allah.

Jadi,ingatlah kawan.....
Ujian itu bukan untuk ditangisi tapi untuk di cari hikmahnya yang mungkin baru kita temukan sebulan, setahun atau bahkan puluhan tahun kemudian...

Jangan pernah menyerah dengan keadaan, karena semua itu datang dari Allah. Dan semua yang kita hadapi, ubahlah menjadi kenikmatan untuk bisa dekat dengan Allah. Karena semakin besar masalah kita pasti kita akan semakin berusaha untuk mendekatkan diri kepada Nya (itulah fitrah manusia).

Dan kedekatan dengan Allah adalah kenikmatan yang sesungguhnya yang tidak akan pernah bisa diganti dengan apapun juga...:D :D : D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar